Tahan Suhu Panas dan Dingin
Ada banyak mesin dan elektronik yang juga menggunakan bahan logam stainless dalam membuat komponennya. Hal ini dikarenakan logam stainless bisa bertahan di suhu yang sangat tinggi maupun sangat rendah.
Mesin yang dibuat dengan stainless steel bisa bertahan dengan suhu paling tinggi di angka 870° celcius dan suhu paling rendah di angka -196° celcius.
Grades of duplex stainless steels
Duplex stainless steels are usually divided into three groups based on their pitting corrosion resistance, characterised by the pitting resistance equivalence number, PREN = %Cr + 3.3 %Mo + 16 %N.[7]
Kenapa Bahan Stainless Steel Tidak Bisa Berkarat
Seperti yang sudah disinggung tadi, alasan bahan logam stainless tidak bisa berkarat adalah karena adanya reaksi kimia tertentu. Dengan lebih dari 10% kandungan di dalam bahan tersebut terdiri dari kromium, maka terbentuklah sebuah lapisan oxide pada permukaan logam yang melindungi dari karat.
Selain itu, terdapat juga kandungan NiKrom atau Nickel-Chromium yang sangat sulit melarutkan asam dan membuat permukaan besi tidak mudah teroksidasi.
Logam Stainless Steel sendiri sebenarnya tidak 100% tahan karat atau tidak bisa terkena karat sama sekali. Karena dikutip dari situs Aperam, lapisan chromium oxide yang terbentuk di permukaan logam tersebut sebenarnya akan terkena karat pua. Namun lapisan ini memiliki kemampuan unik dimana mereka bisa meregenerasi atom sendiri dan memperbaiki permukaan logam yang terkena karat.
Applications of duplex stainless steels
Duplex stainless steels are usually selected for their high mechanical properties and good to very high corrosion resistance (particularly to stress corrosion cracking).
Stainless steel merupakan jenis bahan material yang terbuat dari logam dan paling banyak digunakan untuk hampir semua kebutuhan manusia. Baik untuk konstruksi dan pembangunan, pembuatan furniture, pembuatan alat-alat, hingga bahan dasar semua alat kedokteran.
Karena sesuai dengan namanya, benda ini merupakan satu-satunya jenis logam yang tidak bisa terkena karat atau korosi secara alami. Sehingga daya tahannya jauh lebih lama dibandingkan dengan logam lain seperti baja atau aluminium.
Dan karena hal itu pula, alat kedokteran yang digunakan dari stainless steel aman bila terkena organ di dalam tubuh secara langsung. Karena tidak ada kuman dari karat yang bisa menyebabkan tetanus ataupun mengundang berbagai macam penyakit lainnya.
Material Stainless steel merupakan suatu material utama dalam pembuatan berbagai product-product yang menginginkan daya tahan jauh lebih kuat di bandingkan dengan besi maupun baja biasa. Bahan stainless steel yang asli bukan besi dari perpaduan besi chroom dan anti karat. Untuk membedakan nya juga cukup mudah, karena produk stainless steel yang asli tidak memiliki suatu medan magnet (anti magnet). Hal itu dapat di buktikan dengan mendekatkan sebuah magnet kepada sisi-sisi produk tersebut, jika magnet tersebut tidak menenmpel pada produk, maka bisa di pastikan jika itu adalah murni stainless steel.
Maka dari itu, kita sebagai konsumen cerdas jangan sampai mudah tertipu oleh mengkilapnya produk-produk yang di produksi oleh besi chroome yang oleh sebgaian penjualnya dikatakan produk stainless stell. Dan mengapa stainless steel atau baja tahan karat, dan mengapa stainless steel tahan karat? Karena jenis baja ini tahan terhadap pengaruh oksigen dan memiliki lapisan oksida yang stabil pada permukaan baja, stainless steel bisa bertahan dari pengaruh oksidasi karena mengandung unsur Chromium lebih dari 10,5%, unsur Chromium ini yang merupakan pelindung utama baja dalam stainless steel terhadap gejala-gejala yang di sebabkan kondisi lingkungan. Stainless steel di bagi dalam beberapa kelompok utama sesuai dengan jenis dan persetase material sebagai bahan pembuatannya. Berikut pengelompokn stainless steel antara lain sebagai berikut :
Martensitic memiliki kandungan chroom sebanyak 12% sampai maksimal 14% dan Carbon pada kisaran 0,08-2,0%. Pada kelompok atau klasifikasi martensic di bagi dalam beberaoa type, antara lain adalah:
Memliki kandungan chrome sebanyak 13% dan 0,15% carbon, jenis yang paling banyak di gunakan pada pengerjaan dingin.
Memiliki kandungan yang sama dengan type 410, namun ada penambahan unsur shulpur.
Mengandung 175 chrome, 2,5% nikel dan 0,15% maksimum carbon.
Ferritic memliki kandungan chrome sebanyak 17% dan carbon antara 0,08%-0,2%. Memiliki sifat ketahanan sosial korosi yang meningkat pada suhu tinggi. Namun sulit di lakukan perlakuan panas kepada kelompok stainless steel ini sehingga penggunaan menjadi terbatas, baja tahan karat kelompok ini bersifat magnetis. Pengelompokannya juga hanya Type 430, yaitu memiliki kandungan chrome sebanyak 17%, dan kandungan baja yang rendah. Tahan sampai temperature/suhu 800%, biasanya di buat dalam bentuk strip.
Austenitic memiliki kandungan chrome kisaran 17-25% dan Nikel pada kisaran 8-20% dan beberapa unsur/elemen tambahan dalam upaya mencapai sifat yang di inginkan. Berikut kelompok dan klasifikasi austenitic di bagi dalam beberapa type, yaitu:
Type ini dibuat dengan bahan dan pertimbangan ekonomis, sanagat baik untuk lingkungan tercemar dan di air taawar namun tidak di anjurkan pemakainnya yang berhubungan langsung dengan air laut.
Merupakan variasi dari type 304 namun dengan penambahan Titanium dan Carbon secara proporsional. Lumayan baik untuk pengerjaan suhu tinggi.
Mirip dengan type 321 dengan penambahan Niobum (bukan Titanium)
Pada type ini ada penambahan unsur Molibdenum 2-3% sehingga memberikan perlindungan terhadap korosi, baik di gunakan pada peralatan yang berhubungan dengan air laut. Penambahan Nikel sebesar 12% tetap mempertahankan struktur austenitic.
Mirip dengan type 316, namun ada penmabhan lebih pada unsur/elemen Molybdenum sebesar 3-4%, memberikan peningkatan ketika berhubungan langsung dengan air laut pada suhu/temperatur dingin.
Memiliki kandungan Carbon rendah (316L0 di batasi antara 0,03-0,035%, hal ini akan menyebabkan pengurangan kekuatan tarik.
Merupakan kelompok terbaru yang memiliki keseimbangan Chromium, Nikel, Molibdenum dan Nitrogen pada campuran yang sama antara kelompok austenite dan kelompok ferit. Hasilnya adalah sebuah kekuatan yang tinggi, sangat tahan terhadap korosi. Di rekomendasikan pada suhu -50°C sampai dengan +300°C. Beberapa type nya antara lain:
Ini merupakan kelas duplex type yang paling banyak di gunaka. Komposisinya adalah: 0.03% maksimum Carbon, 22% Chrome, 5.5% Nikel dan 0.15% Nitrogen.
Type duplex yang rendah menurut sifat mirip dengan type 316, tapi dua kali lipat kekuatan tariknya. Kompisinya yaitu 0.03% carbon, 23% Chrome, 4% Nikel dan 0,1% adalah Nitrogen.
Ini merupakan type super untuk kelompol duplex, ketahanan terhadap korosi yang meningkat. Komposisi dari type ini yaitu 0.03% maksimum Carbon, 25% Chrome, 7% Nikel, 4% Molibdenum dan 0.028% Nitrogen.
Sumber : www.abi-blog.com
Definition and classification of Stainless steel coils
A finished steel product known as a coil has been rolled, wound, or coiled after being formed into a sheet or strip. According to current products and international standards, steel coils are divided into cold-rolled steel coils and hot-rolled steel coils, or stainless steel coils, carbon coils, and galvanized steel coils based on the experience gained over the years. The steel coil supplier will then give you access to the following information:
To create hot-rolled steel coils, semi-finished goods must first be rolled, annealed, and reduced to a specific thickness. Pipes, steel doors, and tanks are made of hot-rolled steel, which is also used to make cold-rolled steel.
Cold-rolled steel coils
To remove rust from hot-rolled steel plates, the plates are “pickled” in a mild acid solution, followed by washing, brushing, drying, oiling, uncoiling, and cold rolling through the plate. It is then wrapped into coils after being forced through a size-reduction reduction device.
When it comes to components other than carbon, silicon, manganese, sulfur, and phosphorus, a carbon coil is a form of steel that often contains very little of them. As a result, it lacks a substantial alloying element. Applications in the second grade that don’t have a lot of requirements for surface quality are ideal candidates for carbon coils. Carbon coil steel is available in a range of grades and thicknesses to accommodate the numerous uses for this material.
A hot-rolled or cold-rolled sheet or strip is coated with zinc using either the hot-dipping or electrolytic deposition procedures, which results in the galvanized coil. Typically, the hot dip method’s zinc coating is thick enough to prevent corrosion without additional coating. Except in weakly corrosive situations, materials that have been electronically galvanized cannot be used for corrosion-resistant applications without additional chemical treatment and painting.
Keunggulan Pipa Stainless Steel
Pipa Stainless Steel memiliki banyak keunggulan, hal ini menyebabkan material ini sangat cocok digunakan / diaplikasikan pada proyek dibidang kontruksi maupun industri. Apa saja keunggulannya berikut yang telah kami rangkum dalam beberapa sumber :
Tabel Berat Pipa Stainless Steel
Berikut adalah tabel berat pipa stainless steel berdasarkan diameter dan ketebalan:
Pengaplikasian Pipa Stainless Steel
Pipa stainless steel digunakan di berbagai sektor industri dan aplikasi, antara lain:
Lihat Juga produk Pipa galvanis
Mudah Didaur Ulang
Logam stainless juga merupakan jenis bahan yang ramah lingkungan. Sebab bahan ini bisa bertahan selama puluhan tahun tanpa perlu diganti. Kalaupun rusak, besi stainless juga bisa didaur ulang dengan mudah dan dibuat sebagai bahan logam yang baru.
Penggunaan bahan stainless juga membuat penggunaan besi murni jadi lebih sedikit. Dengan begitu pertambangan besi dan logam yang berdampak buruk untuk lingkungan bisa dikurangi.
Keunggulan menggunakan bahan stainless steel yang berikutnya adalah sangar mudah untuk dibersihkan. Karena seperti yang sudah dikatakan tadi, jenis logam ini tidak akan berkarat meskipun terkena air berkali-kali. Bahkan logam stainless bisa dicuci menggunakan sabun yang sifatnya basa.
Alat-alat kesehatan yang dibuat dari logam stainless juga bisa dicuci dengan menggunakan alkohol. Hal ini dilakukan untuk membunuh kuman di permukaan logam tersebut setelah disentuh oleh tangan manusia.
Keunggulan logam stainless steel yang terakhir adalah multifungsi dan bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Mulai untuk medis, teknologi, konstruksi, maupun untuk diterbangkan ke luar angkasa.
Sebab logam stainless memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup agar mudah dibentuk, serta punya kekerasan yang cukup agar tidak mudah patah. Dan seperti yang sudah dikatakan tadi, bahan stainless juga tahan terhadap suhu ekstrem dan tidak mudah berkarat
Seperti itulah penjelasan mengenai stainless steel beserta keunggulan dan kegunaannya. Harga logam stainless ini mungkin agak mahal, namun bisa menjadi pilihan terbaik jika Anda ingin konstruksi yang tahan selama berpuluh-puluh tahun.
Chemical compositions
Chemicals composition of grades from EN 10088-1 (2014) Standard are given in the table below:[9]